Metode Titik Berat atau bahasa kerennya "Gravity" merupakan salah satu metode geofisika dimana metode ini mengukur variasi nilai gravitasi bumi permukaan bumi. Tiap-tiap daerah pasti memiliki nilai gravitasi yang berbeda ini mungkin di pengaruhi oleh Topografi suatu wilayah tersebut, sehingga menimbulkan perbedaan nilai gravitasi perbedann ini juga di pengaruhi oleh nilai jari-jari Ekuator dan di kutub berbeda. Perbedaan nilai gravitasi ini sangat kecil sekali yakni dalam satuan miliGal, makin tinggi topografi suatu daerah maka nilai gravitasinya makin besar, maka sebaliknya makin rendah topografi suatu daerah maka makin kecil nilai gravitasinya analogi lain semakin besar benda yang di jatuhkan dari atas gedung maka semakin cepat waktu benda tersebut untuk sampai ke permukaan bumi dan sebaliknya contohnya Batuan dengan kertas kira-kira siapa yang duluan sampai ke permukaan bumi (coba lakukan sendiri :D hehehehee ). Selain itu nilai gravitasi bumi juga di pengaruhi oleh faktor struktur geologi, dan massa jenis juga mempengaruhi variasi nilai gravitasi di suatu daerah ini disebabkan karena bentuk bumi yang tidak bulat sempurna dan relief permukaan yang beraneka ragam. Didalam metode ini sebenarnya yang di cari adalah nilai harga percepatan (a) gravitasi bumi dari lokasi area yang luas dan pada posisi yang berbeda kemudian menimbulkan sesuatu yang aneh yang sering di sebut "Anomali" dengan kumpulan dari titik-titik pengukuran di lokasi dan sifat fisis yang terlibat didalamnya adalah massa jenis (densitas).
Nah..... kira-kira apa saja ya Aplikasi dan Tujuan dari metode titik berat ini ? mungkin teman-teman dah pada tahu ni tapi tidak ada salahnya kita mengulang kembali (hehehehheeee)...satuan dalam titik berat (Gravity) adalah 0,1 miliGal sama dengan 1 cm/ s2 = 1 gal , miliGal di ambil dari nama Galileo galilei. di kutub memiliki panjang jari-jari Rb sebesar 6357 km dan di Ekuator 6378 km beda jarak keduanya sekitar 21 km.
Aplikasi dari metode ini adalah :
- Untuk Eksplorasi pendahuluan Minyak dan Gas seperni mencari struktur Antiklin dan siklin.
- Untuk mempelajari geologi regional dalam suatu wilayah.
- Mempelajari keseimbangan bumi (Isostatic compensation studies) contoh kerak bumi, Gunungapi, dan lain-lain.
- Untuk aplikasi dalam ilmu geodesi.
- Untuk aplikasi Arkeologi.
- dan lain-lain.
TEORI
Medan Gravitasi
Teori medan gravitasi
pada dasarnya merupakan hukum Newton tentang medan gravitasi Universal , hukum
Newton ini menyatakan bahwa gaya tarik menarik antar dua titik antara massa 1
dengan massa 2 (m1 & m2) yang berjarak r, dapat di
tulis sebagai berikut :
Dimana : F1.2 merupakan
gaya yang dialami oleh benda massa12 dan G merupakan ketetapan
Gravitasi sebesar 6.672 x 10-11 Nm2/kg2 dan r merupakan jarak
antar m1 dan m2. Antara massa dua titik tersebut yakni m1 dan m2 sebanding dengan salah satu dari kuadrat jarak antara dua massa tersebut. G merupakan konstan gravitasi. Dengan demikian, hukum gravitasi tertulis seperti yang ditunjukkan pada tepat di mana F adalah gaya tarik-menarik, G adalah konstanta gravitasi, dan r adalah jarak antara dua massa, m1 dan m2.
gambar di atas menunjukan bahwa gaya tarik menarik antara m1 dan m2
pada jarak r
Gaya persatuan muatan pada sembarang titik berjarak r dari m1 didefinisikan sebagai
kuat medan gravitasi m1. Bila m1 adalah massa bumi maka
kuat medan gravitasi bumi sering disebut dengan percepatan medan. gravitasi
bumi, yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
dengan M
adalah massa bumi : 5,98 x1024 Kg.
Massa pada umumnya di ketahui seimbang dan relatif konstan yang di berikan oleh
gaya dalam sebuah percepatan suatu benda seperti Hukum Newton II, pada umumunya
di tulis F = m*a dimana massa adalah m = F/a memiliki satuan percepatan.
Hukum Newton II
"Jika suatu gaya total bekerja pada benda, maka benda akan mengalami percepatan, di mana arah percepatan sama dengan arah gaya total yang bekerja padanya. Vektor gaya total sama dengan massa benda dikalikan dengan percepatan benda".
Variasi Harga Material Massa Jenis (Densitias) di
Bumi
Kedengarannya sangat sederhana untuk memperkirakan variasi
densitas yang ada didalam bumi karena faktor perubahan geologi, namun
demikian beberapa perbedaan tersebut di hitung densitasnya dengan kontras
densitas material bumi
Sumber : EBS 329 Geofizik
Carigali, Gravity methods 2004
Catatan variasi densitas relatif bervariasi dan
perbedaannya itu sangat kecil sekali sekitar ~0.8 gm/cm3 dimana
cukup saling tumpang tindih didalam pengukuran densitas batuan jadi misalkan
kita mendapatkan nilai densitas batuan air dengan lapisan sedimen, air memiliki
nilai densitas sekitar 1 dan sedimen memiliki densitas sebesar 1.7 - 2.3 maka
kita ambil nilai perbedaan kontras antara kedua densitas tersebut dengan cara
di kurangi 1 - 1.7 = 0.7. nilai perbedaan ini lah yang gunakan.
gambar jika di dalam tanah (subsurface)
terdapat perbedaan nilai Densitas karena terdapat sesuatu (anomali) sehingga
terbentuk sebuah grafik (sumber : EBS 329 Geofizik Carigali, Gravity methods
2004)
gambar jika terdapat Patahan (Sesar) maka Grafik yang di dapatkan seperti pada gambar tersebut
(sumber : EBS 329 Geofizik Carigali, Gravity methods 2004)
Refrensi :
- Kirbani, 2004. Workshop Geofisika 2004 Karangsambung, Kebumen, Jawa Tengah. EXPAN A subsidiary of Medco Energi International Tbk. Laboraturium Geofisika Program Studi Geofisika Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
- EBS 329 Geofizik Carigali, Gravity methods 2004
Tidak ada komentar:
Posting Komentar