Indonesia merupakan
jajaran memiliki gunungapi teraktif dan terbanyak di dunia sehingga di sebut
gugusan cincin api “Ring of Fire” nah
jadi kebayangkan jika gunungapi meledak (explosive)
meyemburkan magmanya (magma tidak sama dengan lava ya bro, apa lagi larva :D).
Saat ini orang yang berkecimpung di dunia pergunungapian atau bahasa keren nya
volcanologist dari Institut des Sciences de la Terre (ISTerre) Prancis telah
mampu memprediksi aktivitas gunungapi menggunakan penginderaan jarak jauh (remote sensing) yang di kombinasi dengan
metode perhitungan matematika untuk memahami secara baik bagaimana aktivitas gunungapi
tersebut. Ini menunjukan bahwa dunia saintis terus berkembang dan berinovasi
dalam bidang keilmu-pengetahuan.
Perubahan magma seperti
aliran magma di bawah permukaan bumi maupun di atas tanah mengalami pelenturan
dan getaran sehingga teknologi GPS modern dan satelit dapat mendeteksi atau pelacakan
(tracking) jika terjadi pergerakan.
Para geosaintis mulai menguraikan secara umum apa yang terjadi di bawah tanah
(aktivitas vulakanik) sebagaimana apa yang terjadi juga di masa yang akan
datang.
Pimpinan studi dan
penelitian Institut des Sciences de la Terre (ISTerre) di Prancis, Mary Grace
Bato menjelaskan bahwa “pertama kali kami dapat mengembangkan sebuah strategi
menggunakan penggabungan data dan berhasil digunakan untuk pemantauan perubahan
tekanan magma didalam sebuah gunungapi kombinasi ini menggunakan data deformasi
pergerakan tanah yang di ukur oleh Global Navigation Satellite System atau di
kenal dengan GPS dan data dari radar satelit”.
sumber: Predicting-eruptions-using-satellites-GeologyPage-439x420.jpg
Didalam penelitian ini Bato dan rekan-rekan mampu
membuktikan dengan percobaan simulasi satu model gunungapi dimana mengalami
erupsi atau “explosive” keduanya terangkat
akibat tekanan magma. Melalui pengamatan simulasi Bato mampu memprediksi
tekanan yang muncul dengan teori bahwa erupsi magma mendorong sebagaimana magma
terbentuk dan laju alirnya dalam reservoir yang berada didalam bumi. Akan tetapi
dalam penelitian ini memiliki keterbatasan dalam menentukan jenis reservoir
dimana reservoir ini memiliki kedalaman bermil-mil sehingga susah untuk
mempelajari dengan metode existing.
Sehingga dalam hal ini para Geosaintis masih memerlukan
pengembangan lebih lanjut dalam pemodelan sebelum mereka digunakan ke situasi
yang sebenarnya, akan tetapi pihak penelitian Institut des Sciences de la Terre
(ISTerre) di Prancis siap melakukan percobaan di Islandia dan gunungapi Okmok
di Alaska. Mereka yakin bahwa strategi ini merupakan langkah awal untuk langkah
kedepannya dalam memprediksi perilaku gunungapi “Kita melihat kedepan
dimana dalam keseharian atau tiap jam pengamatan gunungapi menjadi mudah
seperti orang lain dalam memprediksi cuaca” ujar Bato.
Diskusi:
GPS yang dimaksud
adalah GPS geodetik dimana GPS ini mampu mendeteksi pergerakan lempeng atau
deformasi bumi dengan akurat sehingga data yang di dapat akurat kemungkinan
kecil eror kecuali ada faktor manusia, alat dan alam. Bukan pakek GPS handle ya
bro. Nah bagaimana dengan orang-orang yang selalu memantau gunungapi dari kejauhan
seperti pengamatan menggunakan
seismogram untuk mengetahui seberapa banyak tremor atau gempa vulkanik apakah
peran mereka akan terpinggirkan akibat adanya metode baru ? tentu saja tidak,
kita tahu bersama bahwa penginderaan jauh memiliki kekurangan dan kelebihan
(untuk lebih lanjutnya admin akan membahas). Jadi ini pengamatan ini sebagai
data pendukung dalam perhitungan untuk mengkonfimasi status gunungapi apakah
aman, siaga, atau waspada.
Untuk diskusi lebih
lanjut silahkan tinggalkan komen teman-teman di kolom komentar.
Buat para pembaca atau
blogger kenapa admin kasih judul “Prediksi”
alasan nya adalah sebagai manusia kita hanya bisa berusaha dan berikhtiar,
selebihnya itu urusan Tuhan. Terkadang kita dengan percaya diri nya mengjudge sesuatu mendahului kehendakNya
seolah-olah kita memiliki kemampuan yang mumpuni. Meskipun kita memiliki ilmu
pengetahuan, itu hanya sebagian kecil selebihnya manusia adalah mahluk yang
lemah. Sebagus apapun perhitungan pasti ada faktor “X” yang mungkin luput dari
perhitungan. Jadi sebagai seorang saintis dan berilmu ada kala nya kita harus
belajar seperti padi.
SALAM DARI BARAT
INDONESIA
Referensi artikel dari
fanpage www.geologipage.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar