Apa kabar rekan bloger
semuanya kali ini admin akan membahas mengenai penginderaan jarak jauh atau
bahasa keren nya Remote Sensing. Ok
langsung aja kita bahas son. Sebelumnya udah
pada tahu belum apa itu penginderaan jarak jauh (remote sensing) ?
Hmmmm jadi gini
penginderaan jarak jauh adalah sebuah teknologi dimana kita bisa melakukannya pengumpulan
data atau objek sesuatu tanpa menyentuh objek tersebut lalu kemudian di proses
sehingga menjadi sebuah gambar (image)
yang memiliki informasi (gimana udah paham ?) atau gini aja deh biar lebih
ilmiah dikit yah :D kita coba ambil pengertian dari beberapa pakarnya heheeee
:v
- Menurut Sabins (1996) dalam Kerle, et al. (2004) Penginderaan jauh adalah ilmu untuk memperoleh, mengolah dan menginterpretasi citra yang telah direkam yang berasal dari interaksi antara gelombang elektromagnetik dengan sutau objek.
- Richards and Jia (2006) mengatakan bahwa data penginderaan jauh diperoleh dari suatu satelit, pesawat udara, balon udara atau wahana lainnya.
- Sedangkan menurut Lillesand and Kiefer (1993), Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah atau fenomena yang dikaji.
Gimana son udah pada tahu kan apa itu
penginderaan jarak jauh ?
Sekarang admin akan
bahas apa-apa saja kelebihan dan kekurangan di dalam penginderaan jarak jauh (remote sensing), sebelumnya apabila
teman-teman blogger ingin berdiskusi harap tinggalkan komentar anda di kolom
komen yah ! jika artikel ini bermanfaat silahkan share :D
Ok terlebih dahulu admin
akan di bahas gimana sih cara kerja
penginderaan jarak jauh (remote sensing)
dan apa aja kelebihannya
Remote sensing atau
penginderaan jarak jauh memiliki beberapa komponen utama yakni sumber (source)
dan sensor sehingga menghasilkan gambar (image),
tanpa kedua komponen utama tersebut maka bukan lah penginderaan jarak jauh. Data
mentah (raw data) berupa Gambar (image) yang diperoleh di olah kembali menjadi
sebuah informasi seperti peta dan lain-lain. (gimana masih bingung ?) Ok admin
akan bahas satu persatu
Sumber (source)
Sumber
yang di maksud disini adalah sumber alamiah bisa juga buatan manusia. Untuk
mendukung hasil yang maksimal berupa gambar (image)
maka ada beberapa faktor yaitu faktor alamiah dibagi menjadi ada dua yaitu: pasif dan aktif. Faktor pasif berupa objek yang terpantulkan dari permukaan sehingga
sensor menerima pantulan objek dengan bantuan matahari dimana matahari memancarkan
gelombang elektromagnetik (MEJIKUHIBINIU) berdasarkan spektrumnya yang kemudian
di terima oleh sensor. Faktor aktif adalah satelit yang memancarkan gelombang
elektromagnetik (EM) dan merekam kembali pantulannya.
faktor
pendukung lainnya hasil gambar (image)
yang di terima oleh sensor di transfer ke bumi melaluli stasiun peneriman
(receiver) kemudian menjadi data mentah (raw
data) dan masuk ke dalam fasilitas data base lalu di olah dan di analisa
kembali sehingga menjadi sistem informasi geospasial (SIG) sesuai keperluan.
Sumber
gambar dari google
Sensor (Satelit)
Nah,
untuk sensor sendiri memiliki kemampuan dan kualitas berbeda-beda (Admin akan membahas juga tentang teknologi
sensor di lain waktu). Sensor sendiri pengertiannya untuk merekam energi
yang diberikan oleh sumber baik yang terpantulkan secara pasif
atau aktif dan di terima oleh sensor. Berdasarkan proses perekamannya sensor
dibedakan menjadi sensor fotografik
dan foto elektronik.
Sensor fotografik
memiliki proses
perekamannya dengan cara kimia, tenaga elektromagnetik yang diterima dan direkam pada film apabila diproses dengan cara kimiawi akan menghasilkan foto
dan apabila
pemotretan dilakukan di atas pesawat terbang atau wahana lain, maka hasil
fotonya disebut foto udara (visual). Sensor foto elektronik Memiliki kelebihan yaitu
dalam hal penggunaan
spektrum elektromagnetik lebih lebih
luas, kemampuannya lebih besar dan lebih pasti dalam membedakan
karakteristik spektral objek, dan proses analisisnya lebih cepat karena menggunakan komputer.
Jadi intinya cara kerja penginderaan
jarak jauh (remote sensing): ada
sumber (source) aktif/pasif (EM atau
gas emisi dari bumi) kemudian terpantulkan lalu di rekam oleh sensor (satelit)
dan di terima kembali oleh stasiun
penerima yang ada di bumi.
Apa aja Kelebihannya ?
Kelebihan
penginderaan jarak jauh (remote sensing)
menjadi pilihan utama dalam sistem informasi geospasial (SIG) dunia pemetaan seperti:
pembuatan peta topografi, peta tematik, dan yang paling canggih saat ini adalah
Google Earth dan Google Maps termasuk hasil penginderaan jarak jauh (remote sensing) dan masih banyak lagi
kelebihan nya kalo di bahas dalam artikel ini, beehhh perlu 3 SKS :D. lihat juga artikel ini pengindera-jauh-remote-sensing-mampu-mendeteksi-perilaku-gunungapi
Dalam pembuatan peta
Admin memakai software ArcGIS 10.3. Jika teman-teman suka yang open source (OS Linux) bisa pakai QGIS (Quantum
GIS).
Setiap aplikasi ataupun metode sudah
barang tentu memiliki kekurangan sama
halnya penginderaan jarak jauh ini juga memiliki kekurangan yang lumayan
kompleks sehingga diperlukan ketelitian secara khusus.
Apa saja kekurangan nya ? come on kita bahas ...
- Dalam pengambilan gambar (image) oleh sensor (satelit) memiliki ukuran yang berbeda-beda semakin kecil resolusinya (rapat) maka semakin tinggi pixelnya jadi ukuran gambar (image) bisa bergiga bahkan bertera-tera, pastikan laptop/komputer teman blogger memiliki ruang penyimpanan yang memadai dan di dukung sistem grafis seperti: ATI READON atau NVIDIA kalo admin saranin pakek laptop ASUS ROG :D (tapi laptop biasa juga bisa cuma agak lambat)
- RMS (Root means Square) didalam gambar (image) seperti yang sudah di bahas bahwa sensor menerima pantulan dari sumber (matahari) atau satelit yang memiliki spektrum gelombang elektromgnetik yang berbeda menggunakan metode perhitungan Konstanta Affine fungsi nya untuk mengetahui tingkat ke akuratan gambar (image) misalnya pada kasus pengambilan gambar (image) melalui Google Earth (Google Earth ambil yang terbaru ya son !) dengan mengambil koordinat sebagai titik ikat untuk proses rektifikasi.
- Gambar (image) yang di dapat terlebih dahulu kita lihat atau di analisa sebelum di gunakan agar tidak sia-sia. Kecuali teman-teman membeli data mentah (raw data) dari satelit seperti Quik bird, Aqua, Terra, NOAA, dan lain-lain dengan harga yang lumayan mahal tergantung resolusi dan pixel yang di hasilkan.
- Gambar (image) tiap 5 tahun harus di perbaharui untuk meminimalisir terjadi perubahan seperti dulunya tanah kosong berubah menjadi pemukiman.
J
Contoh
gambar sensor quick bird dengan ukuran pixel lapangan (resolusi spasial) 60 cm
(PAN) 2.4 M dengan band 1-5,7
Gambar (image) DEM (Digital Elevasi Model) untuk mengetahui kemiringan dan
ketinggian
Gambar
(image) dengan sensor infra merah
Gambar
(image) sensor/satelit LANDSAT ukuran pixel lapangan 15 M
(PAN) 30 M (band 1-5,7 dan 60 M band 6 (smber:earhtexplorer.usgv.gov)
Gambar (image)
sensor/satelit IKONOS OSA dengan ukuran pixel di lapangan 1 M (PAN)
4 M (band 1- 4) (www.spaceimaging.com)
Gambar (image)
sensor/satelit IRS (Indian Remote Sensing)
(www.spaceimaging.com)
Ok
teman-teman blogger gimana keren kan ? sebenarnya masih banyak lagi yang mau di bahas seperti kelebihan dan kekurangan sensor aktif dan pasif, mungkin lain
waktu akan di bahas deh....
Jika ada yang kurang
berkenan ayooo kita berdiskusi dengan meninggalkan komen di kolom komentar dan
jangan lupa share ya :D
SALAM DARI BARAT
INDONESIA
Referensi:
Diambil dari berbagai sumber (mata kuliah Remote Sensing & Geomatika) Teknik Geofisika Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Tidak ada komentar:
Posting Komentar