Selasa, 04 Juli 2017

Kelebihan dan Kekurangan Penginderaan Jarak Jauh (Remote Sensing)

Apa kabar rekan bloger semuanya kali ini admin akan membahas mengenai penginderaan jarak jauh atau bahasa keren nya Remote Sensing. Ok langsung aja kita bahas son. Sebelumnya udah  pada tahu belum apa itu penginderaan jarak jauh (remote sensing) ?

Hmmmm jadi gini penginderaan jarak jauh adalah sebuah teknologi dimana kita bisa melakukannya pengumpulan data atau objek sesuatu tanpa menyentuh objek tersebut lalu kemudian di proses sehingga menjadi sebuah gambar (image) yang memiliki informasi (gimana udah paham ?) atau gini aja deh biar lebih ilmiah dikit yah :D kita coba ambil pengertian dari beberapa pakarnya heheeee :v 
  1. Menurut Sabins (1996) dalam Kerle, et al. (2004) Penginderaan jauh adalah ilmu untuk memperoleh, mengolah dan menginterpretasi citra yang telah direkam yang berasal dari interaksi antara gelombang elektromagnetik dengan sutau objek.
  2. Richards and Jia (2006) mengatakan bahwa data penginderaan jauh diperoleh dari suatu satelit, pesawat udara, balon udara atau wahana lainnya.
  3. Sedangkan menurut Lillesand and Kiefer (1993), Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah atau fenomena yang dikaji.

  Gimana son udah pada tahu kan apa itu penginderaan jarak jauh ?

Sekarang admin akan bahas apa-apa saja kelebihan dan kekurangan di dalam penginderaan jarak jauh (remote sensing), sebelumnya apabila teman-teman blogger ingin berdiskusi harap tinggalkan komentar anda di kolom komen yah ! jika artikel ini bermanfaat silahkan share :D

Ok terlebih dahulu admin akan di bahas gimana sih cara kerja penginderaan jarak jauh (remote sensing) dan apa aja kelebihannya 

Remote sensing atau penginderaan jarak jauh memiliki beberapa komponen utama yakni sumber (source) dan sensor sehingga menghasilkan gambar (image), tanpa kedua komponen utama tersebut maka bukan lah penginderaan jarak jauh. Data mentah (raw data) berupa Gambar (image) yang diperoleh di olah kembali menjadi sebuah informasi seperti peta dan lain-lain. (gimana masih bingung ?) Ok admin akan bahas satu persatu

Sumber (source)

Sumber yang di maksud disini adalah sumber alamiah bisa juga buatan manusia. Untuk mendukung hasil yang maksimal berupa gambar (image) maka ada beberapa faktor yaitu faktor  alamiah dibagi menjadi ada dua yaitu: pasif dan aktif. Faktor pasif berupa objek yang terpantulkan dari permukaan sehingga sensor menerima pantulan objek dengan bantuan matahari dimana matahari memancarkan gelombang elektromagnetik (MEJIKUHIBINIU) berdasarkan spektrumnya yang kemudian di terima oleh sensor. Faktor aktif adalah satelit yang memancarkan gelombang elektromagnetik (EM) dan merekam kembali pantulannya.

faktor pendukung lainnya hasil gambar (image) yang di terima oleh sensor di transfer ke bumi melaluli stasiun peneriman (receiver) kemudian menjadi data mentah (raw data) dan masuk ke dalam fasilitas data base lalu di olah dan di analisa kembali sehingga menjadi sistem informasi geospasial (SIG) sesuai keperluan.


Sumber gambar dari google

    Sensor (Satelit)
Nah, untuk sensor sendiri memiliki kemampuan dan kualitas berbeda-beda (Admin akan membahas juga tentang teknologi sensor di lain waktu). Sensor sendiri pengertiannya untuk merekam energi yang diberikan oleh sumber baik yang terpantulkan secara pasif atau aktif dan di terima oleh sensor. Berdasarkan proses perekamannya sensor dibedakan menjadi sensor fotografik dan foto elektronik.
Sensor fotografik memiliki proses perekamannya dengan cara kimia, tenaga elektromagnetik yang diterima dan direkam pada film apabila diproses dengan cara kimiawi akan menghasilkan foto dan apabila pemotretan dilakukan di atas pesawat terbang atau wahana lain, maka hasil fotonya disebut foto udara (visual). Sensor foto elektronik Memiliki kelebihan yaitu dalam hal penggunaan spektrum elektromagnetik lebih  lebih luas, kemampuannya lebih besar dan lebih pasti dalam membedakan karakteristik spektral objek, dan proses analisisnya lebih cepat karena menggunakan komputer.

Jadi intinya cara kerja penginderaan jarak jauh (remote sensing): ada sumber (source) aktif/pasif (EM atau gas emisi dari bumi) kemudian terpantulkan lalu di rekam oleh sensor (satelit) dan di  terima kembali oleh stasiun penerima yang ada di bumi.

 Apa aja Kelebihannya ?

Kelebihan penginderaan jarak jauh (remote sensing) menjadi pilihan utama dalam sistem informasi geospasial (SIG) dunia pemetaan seperti: pembuatan peta topografi, peta tematik, dan yang paling canggih saat ini adalah Google Earth dan Google Maps termasuk hasil penginderaan jarak jauh (remote sensing) dan masih banyak lagi kelebihan nya kalo di bahas dalam artikel ini, beehhh perlu 3 SKS :D. lihat juga artikel ini pengindera-jauh-remote-sensing-mampu-mendeteksi-perilaku-gunungapi

Dalam pembuatan peta Admin memakai software ArcGIS 10.3. Jika teman-teman suka yang open source (OS Linux) bisa pakai QGIS (Quantum GIS).

Setiap aplikasi ataupun metode sudah barang tentu memiliki kekurangan sama halnya penginderaan jarak jauh ini juga memiliki kekurangan yang lumayan kompleks sehingga diperlukan ketelitian secara khusus.

Apa saja kekurangan nya ? come on kita bahas ...
  1. Dalam pengambilan gambar (image) oleh sensor (satelit) memiliki ukuran yang berbeda-beda semakin kecil resolusinya (rapat) maka semakin tinggi pixelnya jadi ukuran gambar (image) bisa bergiga bahkan bertera-tera, pastikan laptop/komputer teman blogger memiliki ruang penyimpanan yang memadai dan di dukung sistem grafis seperti: ATI READON atau NVIDIA kalo admin saranin pakek laptop ASUS ROG :D (tapi laptop biasa juga bisa cuma agak lambat)
  2. RMS (Root means Square) didalam gambar (image) seperti yang sudah di bahas bahwa sensor menerima pantulan dari sumber (matahari) atau satelit yang memiliki spektrum gelombang elektromgnetik yang berbeda menggunakan metode perhitungan Konstanta Affine fungsi nya untuk mengetahui tingkat ke akuratan gambar (image) misalnya pada kasus pengambilan gambar (image) melalui Google Earth (Google Earth ambil yang terbaru ya son !) dengan mengambil koordinat sebagai titik ikat untuk proses rektifikasi.
  3. Gambar (image) yang di dapat terlebih dahulu kita lihat atau di analisa sebelum di gunakan agar tidak sia-sia. Kecuali teman-teman membeli data mentah (raw data) dari satelit seperti Quik bird, Aqua, Terra, NOAA,  dan lain-lain dengan harga yang lumayan mahal tergantung resolusi dan pixel yang di hasilkan.
  4. Gambar (image) tiap 5 tahun harus di perbaharui untuk meminimalisir terjadi perubahan seperti dulunya tanah kosong berubah menjadi pemukiman.
Jenis-jenis Gambar (image) Pada Penginderaan Jarak Jauh 
J

Contoh gambar sensor quick bird dengan ukuran pixel lapangan (resolusi spasial) 60 cm (PAN) 2.4 M dengan band 1-5,7

Gambar (image) DEM (Digital Elevasi Model) untuk mengetahui kemiringan dan ketinggian


Gambar (image) dengan sensor infra merah

Gambar (image) sensor/satelit LANDSAT ukuran pixel lapangan 15 M (PAN) 30 M (band 1-5,7 dan 60 M band 6 (smber:earhtexplorer.usgv.gov)

Gambar (image) sensor/satelit IKONOS OSA dengan ukuran pixel di lapangan 1 M (PAN)

4 M (band 1- 4) (www.spaceimaging.com)

Gambar (image) sensor/satelit IRS (Indian Remote Sensing)

(www.spaceimaging.com)

Ok teman-teman blogger gimana keren kan ? sebenarnya masih banyak lagi yang mau di bahas seperti kelebihan dan kekurangan sensor aktif dan pasif, mungkin lain waktu akan di bahas deh....


Jika ada yang kurang berkenan ayooo kita berdiskusi dengan meninggalkan komen di kolom komentar dan jangan lupa share ya :D

SALAM DARI BARAT INDONESIA


Referensi:

Diambil dari berbagai sumber (mata kuliah Remote Sensing & Geomatika) Teknik Geofisika Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar